Hidup Hanya untuk 3 Hari

Bismilahirahmanirahim...

Alhamdulillah hari tiba-tiba rasa bersemangat sangat.Rasa ada 'kekuatan' tu. Terima kasih ya Allah. Terima kasih kerana alirkan kekuatan ini. ya Allah ..aku bersyukur padaMu.. terlalu baik diriMu. Subhanallah.

 

~ Hidup Hanya untuk 3 Hari ~

Yang pertama: Hari kemarin. (PASTI)
Kita tidak dpt mengubah apa pun yang telah terjadi.
kita tidak dpt menarik perkataan yang telah terucapkan. kita tidak mungkin lagi menghapus kesalahan yg dilakukan; dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja... ikhlaskan semuanya yang telah terjadi....

Yang kedua: Hari esok. (FUTURE)
Hingga mentari esok hari terbit,
Kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Adakah kita mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Yang tersisa kini hanyalah : Hari ini. (PRESENT)
Pintu masa lalu telah tertutup;
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri kita untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini
Apabila kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Kerana, masa lalu dan masa depan
hanyalah permainan pikiran yang rumit…
Hiduplah apa adanya.Kerana yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi...
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan
rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada kita.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini,(bukan suruh couple ok) CINTA itu indah dan subjektif.
kerana mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa kita mungkin menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan krn siapa mereka, tetapi krn siapakah diri kita sendiri utk jadi teman,
jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau
masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik....
lakukan yang terbaik dan lakukan yang ter baik untuk hari ini.....

**Jika kau memerlukan nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmatmu. Jika kau memerlukan keasyikan, cukuplah taat pada Allah sebagai keasyikanmu. Dan jika kau memerlukan pengajaran, cukuplah maut itu sebagai pengajaran bagimu..**
(Ali ibn Abi Thalib)